Somewhere…Over The Rainbow…

SOMEWHERE OVER THE RAINBOW
by The Wizard of Oz Cast
 
Somewhere over the rainbow
Way up high,
There’s a land that I heard of Once in a lullaby.
 
Somewhere over the rainbow
Skies are blue,
And the dreams that you dare to dream
Really do come true.
 
Someday I’ll wish upon a star
And wake up where the clouds are far
Behind me.
Where troubles melt like lemon drops
Away above the chimney tops
That’s where you’ll find me.
 
Somewhere over the rainbow
Bluebirds fly.
Birds fly over the rainbow.
Why then, oh why can’t I?
If happy little bluebirds fly
Beyond the rainbow
Why, oh why can’t I?

Lagu yang unik menurutku. Bagaimana tidak, lagu itu mampu menyeret hatiku dan membuatku termangu-mangu.

Sederhana… tentang keindahan dan keterbatasan untuk memilikinya.

Hicks..

Renungan Malam (1)

Yaa ..Rob, ijinka aku menghentikan waktuMu, sebentar saja..
Ijinkan aku menata hatiku…menata waktuku…menata keyakinanku
Ijinkan aku menelaah semuanya…menerima semuanya
Terhadap apa yang menjadi kekurangan diriku
Apa yang menjadi kesalahanku
Apa yang seolah tak bisa aku perbaiki
Apa yang seolah tak termaafkan
Karena kekerdilan diriku
Karena kegelapan mata hatiku
Karena kesombonganku
Karena ketinggian hatiku
 
Yaa..Rob  yang Maha Pengasih
Tak kuragukan Kasih dan SayangMu
Hanyalah diriku yg selalu merasa merana
Oleh rasa jauhnya aku dengan diriMu
Oleh rasa takutnya aku kehilangan diriMu
Oleh rasa sedihku tak mampu melaksanakan permintaanMu
Oleh rasa tak berdaya dalam ikatan dan kegenggaman masalah2 duniawiku
Oleh kesibukan yang tak terputus
 
Yaa..Rob.. Yang Maha segalanya..
aku bersimpuh…
 
Yaa..Rob.. Yang Maha segalanya..
aku bersimpuh..
 
aku bersimpuh dengan seluruh hati yang aku miliki..
untuk selalu mencari Mu
untuk dengan erat…berpegangan pada Mu
 
hanya mencari keyakinan penuh…
 
Bahwa Kau tidak meninggalkanku
 
Bahwa KasihMu, masih meliputi diriku…
 
Karena aku…tak merasa berharga dihadapanMu
 
(please…Ampunilah aku…
karena dalam cintaku padaMu,
aku merasa tidak bisa menyenangkan hatiMu)
 

Semalam di Makasar…

Jumat yang krodit. Tiga kegiatan, menghadiri undangan Haul Sunan Drajat di PP Sunan Drajat Lamongan, undangan rapat APTARI (Asosiasi Perguruan Tinggi Arsitektur Indonesia) di Bandung, dan terakhir adalah undangan workshop dan penandatanganan kontrak PHP-PTS senilai 500jt di Makasar. Badan cuma satu. jadi memang harus dibagi. He he he… sebenarnya yang paling matang adalah kegiatan di Bandung, karena kegiatan ini sudah jauh-jauh hari kami persiapkan, ada workshop tentang KBK-KKNI spesifik Arsitektur yang kami butuhkan untuk melengkapi perubahan kurikulum yang sedang kami kerjakan.

Lalu WR 2 mengingatkan kegiatan Haul Sunan Drajat di Lamongan. Ya sudahlah. Karena berbarengan yang kebagian hadir di PP Sunan Drajat adalah 3 rekan Ka. Prodi yang lain.

Tiba-tiba, Tim PHP-PTS dipanggil rektor. Kami bertanya-tanya. Ada apa gerangan. Dan bagai disambar petir, kami mendengar dari rektor, bahwa penandatanganan surat kontrak PHP-PTS dilakukan (seharusnya) hari itu, dimulai  jam 9 pagi selama 2 hari sekaligus workshopnya. Saat itu, jam sudah menunjukkan pukul 10. Singkat kata, kegiatan di Bandung aku serahkan ke bu Astri, yang semula memang bertugas berdua denganku di Bandung. Sehingga aku bisa konsentrasi membantu Pak Priyo sebagai wakil ketua, karena ketuanya, pak Arief sedang bertugas di lamongan. Bersama bu Yulia sebagai bendahara, aku sebagai sekretaris akhirnya mempersiapkan semua kebutuhan agar pak Rektor bisa melaksanakan penandatanganan kontrak dengan nyaman.

Kami berangkat dari Surabaya hari itu juga, jam 16.00an. Sampai lupa makan siang dan terus berlari-lari mengejar waktu. Beruntunglah aku yang memang sudah mempersiapkan perlengkapan perjalanan. Tapi bagi pak Priyo…terpaksalah mencari bahan perjalanan seadannya di super market..Ha ha ha…

Kejadian lucu sempat terjadi. Karena kami belum sempat makan siang, jadi sambil menunggu keberangkatan, aku n bu Yulia mencari makan di sekitar ruang tunggu. setelah kami berdua, bergantian, pak rektor n pak Priyo kami persilahkan makan. He he he.. Tapi..tak berapa lama, nama-nama kami disebut untuk segera masuk pesawat. Waaaa…gawat.. akhirnya memang sih, kami tidak terlambat.. tapi nasi padang yang sempat masuk perut pak Priyo, hanya beberapa sendok..he he he…itupun sudah tidak berasa lagi.

Ffuuuiiihhh…

Tiba di Bandara Makasar, jam 20.00an lebih..sampai di hotel Mercure, sudah jam 21,00an. Reviewer sempat sinis..dan membiarkan kami beberapa lama. Kami maklum. Pasti dinilai tidak serius, dan dinilai tidak akan mampu menyelesaikan semua revisi.

Ffuuiihhh…

Kami lega, ketika pada akhirnya sebelum reviewer mengasistensi proposal kami, kami diminta mengisi beberapa formulir, serta menunjukkan sejumlah syarat-syarat yang diminta, dan…. yang paling melegakan… akhirnya, pak Rektor menandatangani kontrak tersebut.

Alhamdulillah…

Lalu kami akhirnya ditemui bapak reviewer terhormat, dan beliau memberikan beberapa cacatan yang secara prinsip harus diperbaiki dan diubah. Dan harus dikerjakan malam hari ini juga agar besok sudah pasti program yang di rencanakan sehingga Berita acara perubahan itulah nanti yang akan jadi acuan kontrak dalam penyelenggaraan seluruh program.

Terjadilah gerilya malam hari. Diskusi tentang perubahan kegiatan dan anggaran menjadi pembuka, dan dilanjutkan dengan pembagian tugas.

Jam 4.30an (waktu makasar) pagi hari berikutnya. Suasana dan suara TV mendapat suara tambahan 2 suara baru..ha ha ha…dengkur pak Priyo dan bu Yulia.. bu Yulia bobok dengan nyaman di tempat tidur hotel yg besar dan nyaman..dan pak Priyo terkulai di kursi, di tempat beliau bekerja. Walah-walah.. ha ha ha… kok ya tingal aku seorang diri ya, dan suara dengkur itu menarikku untuk memandang tempat tidur hotel satunya..yang masih kosong… Aduh..selimutnya itu..kok nyaman ya… kayak nya…gak apa-apa deh untuk dicoba sebentar..untuk sementara tugasku sudah selesai kok. tinggal penyesuaian dengan tugas yang jadi bagian pak Priyo dan bu Yulia… mmmm…zzzz…mmm…zzz

Aku terkejut dibangunkan suara Adzan dari BB ku. Adzan waktu Surabaya, tuh..he he he.. kami serentak terbangun.. waaa…sudah jam 5 pagi.. padahal reviewer minta kami menyelesaikan perbaikan hanya sampai jam 8 pagi. Kami langsung bangun. dan langsung bekerja kembali.. ke kamar mandinya gantian.

Jam 7 pagi.. kami baru menyadari, kalo perut kami keroncongan. dan baru ingat semalam kami belum makan. Ha ha ha.. jadilah pagi itu kami makan pagi, dengan menu nasi goreng campur aduk.

Selesailah semuanya jam 11 siang. kami berberes, dan masuk ruang workshop untuk asistensi ke reviewer. Untunglah tidak banyak perubahan. Berita acara kami buat. dan selesailah semuanya pada pukul 14.00.

Di ending…pak rektor mentraktir kami makan Palu Basah, setelah cari Sop Konro yang ternyata sudah habis di dua tempat yang kami kunjungi… kata Pak rektor, ini sebagai ganti nasi padang yang tidak sempat dimakan di Bandara Juanda kemarin.

Kami naik pesawat menuju Surabaya pukul 17.40 waktu Makasar. Sampai di Surabaya pukul 18.40an. ada keterlambatan. banyak kendala penumpang di dalam pesawat.

hhhh… syukurlah…

Mission accomplish… 🙂

(tapi masih ada PR, yaitu melengkapi semua berkas proposal untuk dikirim lagi ke Dikti, paling lambat tanggal 5 Juli 2013)

‘Kemenangan’ Anak-anak

Selamat atas ‘kemenangan’ tim Design Chalenge dari Prodi Arsitektur Universitas Widya Kartika. Yaqub, Shinta dan livyani. Kami bangga pada kalian semua, telah menyisihkan banyak peserta untuk maju dalam 10 besar.

Desain kalian bagus, proses dalam mengerjakannya kompak, kerjasama yang kalian lakukan baik, keterbukaan terhadap kritik juga baik. Totalitas cukup baik. Paparan kalian baik. Sekalipun tidak sempurna, apa yang sudah kalian kerjakan adalah yang terbaik yang bisa kalian lakukan.

???????????????????????????????

Tidak masuk 3 besar. Saat ini tidak masalah. Kematangan desain dan pola pikir untuk usia kalian di semester 4 sudah cukup baik untuk mengimbangi para peserta lain yang berada di level semester 6.

???????????????????????????????

Jadi, bagi kami, kalian adalah pemenangnya. 🙂

Dan semangat kalian untuk ‘siap berlomba lagi’.. membuat kami angkat jempol. Salut, kekalahan ini membuat kalian tumbuh berkembang, dan tidah jatuh terpuruk. Yakinlah…kesempatan itu akan datang lagi nanti.

oke anak-anak…selamat berlomba lagi.

???????????????????????????????

Trimakasih untuk tim supportingnya ya… tanpa dukungan kalian, kegiatan ini tidak akan berjalan… sekali lagi trimakasih.

???????????????????????????????

Mutiara dari Kalimas Timur

Sejak aku mengenal Kalimas sebagai topik tesisku, aku semakin jatuh cinta padanya. Seringkali keinginan untuk mengunjunginya tidak dapat aku tahan. Bila berada di sana, aku menjadi orang yang romantis, membayangkan sungai menjadi tempat yang inspiratif. Hanya dengan duduk di tepiannya, dan menikmati pemandangannya, aku bayangkan aku bisa bekerja full menulis disitu.

Kalimas Timur berada di Surabaya Utara, antara Jembatan Petekan dan jembatan Merah.

peta kalimasLokasi Kalimas Timur

Pada tahun 2009 saat aku sudah mulai menggeluti Spirit of Place Koridor Kalimas, Bangunan asli masih banyak yang eksis. langgam dan detailnya masih terlihat jelas, sekalipun berlumut dan sangat tidak terpelihara. beberapa bangunan bahkan ditinggalkan begitu saja oleh pemilik aslinya. Hal itu sangat terlihat jelas dari tidak adanya lampu di dalam ruang, tertutup dengan kunci besar yang tidak tahu dibuat dimana dan tahun berapa (aku sempat bergurau dengan sahabatku yang membantu memotret bangunan-bangunan itu dengan bilang : bukan hanya bangunan yang menjadi artefak sejarah, tapi termasuk kunci gemboknya, ha ha ha…), dan juga ketertutupannya sehingga bangunan baru yang terbuat dari papan dan kardus menempel rapat di pintu yang tertutup.

Entah kenapa, aku jadi merasa mendengar lagu house for sale samar-samar dari kejauhan :

House for sale
You can read it on the sign
House for sale
It was yours and it was mine
 
And tomorrow some strangers
Will be climbing up the stairs
To the bedroom filled with memories
The one we used to share
 

Lalu, seperti biasa, aku hanyut dalam memori yang berbeda (namun sama seperti saat ini, seperti deja vu) di dalam otakku. Sehingga memotret bangunan-bangunan ini sepanjang kurang lebih 3 km tidak terasa berat bagiku.

Lihat saja foto-foto ini,

bang di kalimas timur-8

Pelabuhan Kecil di Samping JMP

Area ini adalah area favoritku. aku betah sekali disini. Biasanya, aku permisi untuk numpang duduk di bangku yang ada disitu. biasanya bangku itu digunakan masyarakat sekitar untuk didis dan ngobrol sambil santai di sore hari. Sedangkan pagi samapi siang area ini dipakai sebagai area pasar basah, pasar krempyeng yang ramai, kotor dan bau, karena mereka melakukan pemindangan ikan yang mereka dapat dari laut disini.

Dari tempat dudukku aku bisa memperhatikan dan menikmati bangunan-bangunan di sekitar situ. Ada menara tua sebagai vocal point untuk para nelayan berlabuh disitu. Ada bangunan-bangunan tua bergaya vernacular permukiman Arab yang masih asli. detailnya masih terpelihara.

bang di kalimas timur-6

Menara tua sebagai focal point area pelabuhan kecil

bang di kalimas timur-5

Rumah bergaya Vernacular Permukiman Arab

Menurut sejarahnya, area ini memang pelabuhan kecil tempat penduduk menurunkan ikan dan barter bahan makanan. Ini bisa dilihat dari foto kuno yang masih ada.

bang di kalimas timur-9

Foto Lama di Tempat yang Sama, Waktu yang Berbeda

Dan banyak lagi bangunan-bangunan lama seperti yang aku ceritakan sebelumnya, seperti :

bang di kalimas timur-2

atau :

bang di kalimas timur-4

Dan banyak lagi. Pada dasarnya dari kesimpulan hasil penelitian di tesisku adalah masih terjaga spirit of place koridor bila memperhatikan tampilan bangunan dan beberapa kegiatan yang masih dilakukan di koridor ini. Yang hilang dan perlu ditambahkan bila memang menginginkan spirit op place koridor ini utuh seperti spirit of place koridor ini di masa lalu, ya kegiatan sungainya harus dihidupkan dan menjadi ruang positif bagi bangunan yang ada di tepiannya.

Pada kenyataannya, di tahun itu, tahun 2009, sungai Kalimas menjadi sangat tidak menarik, baik bagi yang lewat sambil lalu atau bagi orang-orang atau masyarakat yang berhubungan langsung dengan sungai atau yang berada dan hidup ditepiannya. Sungai hanya berharga sebagai sarana pembuangan yang mudah bagi seluruh sampah yang perlu mereka buang. Maka mereka banyak membangun tempat bernaung di tepiannya.

tepian kalimas lama-1

Tepian Kalimas Penuh dengan Bangunan yang Membelakanginya

Atau ini :

tepian kalimas lama-3

Bangunan Ilegal menutupi Bangunan Asli

Dan nasib koridor ini memang sangat memprihatinkan, karena tidak hanya bangunan ilegal di tepian Kalimas saja yang menutupi satu serial vision dari bangunan-bangunan indah di Koridornya. Banyaknya truk-truk besar pemasok bahan baku pabrik minyak dan truk-truk pengangkutan dari dan ke gudang dan pelabuhan juga menutupinya, menjadikan koridor ini menakutkan bagi pengendara lain.

tepian kalimas lama-4

jajaran Truk-Truk besar yang menutupi Fasade Bangunan-bangunan

Belum lagi efek kerusakan jalan yang ditimbulkan oleh truk-truk besar ini. Melihat kegiatan yang ada (belum melalui penelitian dengan data yang benar) sepertinya, koridor Kalimas sudah ‘dikuasai’ oleh pabrik minyak di ujung jalan Kalimas Timur ini. Hal itu terlihat dari beberapa kegiatan penduduk yang masih bermukim disini, Rumah mereka telah disulap menjadi gudang bahan baku. Mereka merubah tata layout di lantai bawah menjadi gudang dan mereka hidup dan bermukim di lantai atas. Dan ijin parkir truk-truk yang merusak jalan juga menjadi tandatanya besar buatku. hhhh… Itulah yang membuatku hopeless dengan perubahan yang dimungkinkan untuk menjadikan koridor wisata konservasi di Kalimas Timur ini. Betapa keinginan untuk menjadikan Kalimas di kawasan ini sebagai wisata sungai dan konservasi bangunan kuno, sebuah museum berjalan, yang mampu menjadi ikon kota Surabaya menjadi jaaauuuuhhhhh…. Impian yang malah jadi penyakit… he he he.. ya sudahlah… impian rakyat kecil… yang menginginkan kotanya memiliki sungai sebagai ikon kotanya.

🙂

Beberapa waktu yang lalu, seperti biasa, saat pikiran jenuh dengan banyak masalah, baik di Kampus maupun di rumah, aku ajak anakku yang kecil kembali menyusuri tepian sungai Kalimas. Kami masuk dari sisi Jalan Rajawali, belakang JMP menuju Kalimas Barat. Pagi itu nyaman sekali karena cuaca cerah. Beberapa kegiatan pagi terlihat di jalan Kalimas barat.

tepian kalimas baru-7

Suasana Jalan Kalimas Barat

Jalan masih sepi. Bangunan gudang-gudang kuno pabrik gula yang masih tegak berdiri mendominasi suasana. D/H yang kurang lebih sama dengan 1 membuat orang-orang yang lewat di depannya sangat merasakan dominasinya. Syahdu…

tepian kalimas baru-6

tepian kalimas baru-9Kegiatan Pemindangan Ikan di Tepi Kalimas

Xi xi xi… mereka terlalu serius bekerja sampai tidak mengetahui bahwa aku memotret-motret mereka. Luar biasa kegiatan mereka. Aku tertawa dalam hati. Nyaman sekali memasak atau memindang ikan di tepi jalan umum seperti ini. Cuek sekali mereka melakukannya. Ketika mereka menyadari bahwa aku memotret mereka, mereka tampak kagok. He he he…jadi aku tertawa lebar kepada mereka agar mereka hilang kecanggungannya. Benar, mereka ikut tertawa dan melanjutkan pekerjaan mereka… Aku jadi termangu-mangu. Jadi…kesimpulannya, sebenarnya mereka juga ada sedikit kekuatiran terhadap kegiatan mereka yang mereka lakukan di tepi jalan umum.

Aku melanjutkan perjalanan menuju ujung Kalimas Barat, baru memutar motor dan berjalan kembali ke arah selatan, sambil memotret-motret bangunan di Kalimas Timur, dari Jalan Kalimas barat.

Waa… aku suprise buanget… aku bisa melihat pasar di ujung Kalimas Timur dari Kalimas barat. Itu artinya, bangunan ilegal yang biasanya menutupi fasade bangunan sudah hilang… waa…

tepian kalimas baru-2Langit yang terlihat indah dari pantulannya di sungai

tepian kalimas baru-3

Tepi Kalimas Timur

Tepian Kalimas Timur jadi bersih. Fasade bangunan di seberangnya jadi terlihat. hick.. pantulannya tercermin di sungai… aduh indahnya.

Waa… asyik sekali.

tepian kalimas baru-8Fasade Bangunan yang telah Terbuka

Rasanya aku jadi keasyikan. PemKot telah berhasil mengembalikan hak sungai atas pemanfaatannya dengan benar. Bangunan-bangunan yang ada di Jalan Kalimas Timur mulai terlihat terang. aku perhatikan, di tepiannya sudah mulai ditanami tanaman. Melihat potensi bangunan di koridornya yang indah, mestinya tanaman yang di tanam tidak menghalangi pemandangan indah ini. pilihan tanaman harusnya yang tinggi dan kurus, seperti palem paleman saja. Jadi efek kebersihan udara tetap dapat dan secara visual juga dapat. ya sudahlah.. btw, usaha ini sudah sangat bagus.

Satu lagi… Sayang sekali, truk-truk itu masih bercokol disitu.. 😦

tepian kalimas baru-4Truk-truk yang Menutupi Fasade Bangunan

Semoga kemajuan koridor Kalimas saat ini, tidak berhenti sampai disini. masih banyak PR PemKot untuk mejadikan kawasan ini sebagai wisata air dan heritage yang menguntungkan. Masih bisa diselamatkan. Tapi aku tahu, sangat sulit menembus banyak pihak  dan dinas-dinas yang merasa berkepentingan dan terkait dengan sungai dan konservasi bangunan. Sedang disisi lain, sangat sulit menetapka legalitas dan pemilik bangunan yang masih ada dan ditinggalkan, agar berpotensi sebagai bangunan cagar budaya milik negara, milik masyarakat umum, sehingga bisa dikelola dengan benar.

Semoga suatu ketika ini bisa terwujud. Semoga aku menjadi bagian dari kegiatan itu. Aamiin..

(  mimpi di siang bolong… 😀  he he he… impian dan harapan )

RESCHEDULLE-Manajemen Proyek Desain Arsitektur 4

Anak-anak, sesuai dengan janji saya untuk mereschedulle manajemen proyek desain arsitektur 4 kita, maka kalian bisa mendonlot di RESCHEDULLE manajemen proyek desain arst 4. atau cek di folder materi kuliah des ars 4 di dropbox kita.

Coba kita lihat, schedulle paling penting, ke depan, yang harus kita lakukan dengan segera.

RESCHEDULLE manajemen proyek desain arst 4Kita sudah hampir melewati  bulan Mei. Jadi konsentrasi kita ada di 3 minggu terakhir yang masih kita miliki. sedang kita telah terlambat untuk memulai sesuai dengan schedulle kita yang lama. 

Intinya, saya berharap kalian menyelesaikan dengan mengejar waktu yang masih ada. 2 hari ini, Senin dan Selasa, saya harap kalian bisa menyelesaikan layout plan dan denah-denah penting, yaitu denah lantai 2, 3 serta denah-denah tipecal. Kita review bareng-bareng.

  • Jadwal review     : Rabu, 29 Mei 2013
  • Jam                       : 09.30-sampai selesai
  • Ruang                   : studio 1-508
  • Materi preview   : Layout plan, denah non tipecal (2-3) dan denah-denah tipecal.
  • Media                    : boleh CAD ato skectUp, boleh manual

Oke. sampai ketemu di hari rabu.

O,ya. saya berharap tidak ada keterlambatan kedatangan, atau kegiatan review tidak jadi dilaksanakan dan reward presentasi progres saya anggap nol untuk semua mahasiswa peserta desain arsitektur 4 semester ini.

 

Berjalan-jalan di Pon Pes Sunan Drajat Lamongan

Hari Jumat kemarin adalah hari istimewa. Sekalipun semula aku enggan berangkat, karena beranggapan sudah terlalu banyak yang ikut ke Lamongan, ke Pondok Pesantren Sunan Drajat kali ini. Tapi akhirnya berangkat juga, dengan Bismillahirrohmanirrohim, agar kegelisahan hati terpupus oleh keyakinan, Bahwa bila semua terjadi, pastilah karena Allah yang berada dibalik semua ini. Acara utama adalah penandatanganan MoU antara Pondok Pesantren Sunan Drajat dengan Universitas Widya Kartika.

Berangkat pukul 6.20 pagi. Perjalanan kami lakukan dengan nyaman, banyak sendau gurau oleh rekan-rekan yang duduk di tengah dan di belakang, membuat kami tidak menyadari bahwa kami sudah hampir sampai.

peta kawasan PP SUnan Drajat

Diinstruksikan untuk menuju Masjid Hijau, Masjid Utama di Pondok Pesantren Sunan Drajat, kami sampai pukul 8.30an, dan Masjid sudah penuh.

???????????????????????????????

Suasana di dalam Masjid Hijau, Santri di atas dan santriwati di bawah

UUaahh.. hicks..

Tidak disangka. Acara penandatangan MoU ini ternyata dilaksanakan di Masjid.. hicks… di Rumah Allah.. hicks.. disaksikan banyak santri dan santriwati, dan seluruh pengurus Pondok Pesantren.

Berjanji di Rumah Allah dengan saksi yang sedemikian banyak.. Luar biasa.. ini.. berat banget… Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran. Dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari Ketua Pembina YPPI, Rektor UWiKa dan Pemilik sekaligus Ketua Yayasan Bapak KH. Goffur. Lalu… Acara pokok yaitu penandatangan MoU dilaksanakan.

???????????????????????????????Penandatanganan MoU oleh Bpk KH. Goffur (pemilik PP Sunan Drajat) dan Bpk Murpin S (Rektor UWiKa)

Suasana sangat meriah. Para santri dan santriwati menyimak dengan seksama. ??????????????????????????????? ???????????????????????????????

Bahagianya aku melihat adek-adek yang berwajah ceria

b-keceriaan

Yang berada di Beranda juga menikmatinya

he he he…menyimak dengan seksama heh..! ha ha ha..anak-anak tetap anak-anak. Narsis tetap nomer 1 Begitulah. Suasana megah sangat terasa, bahkan sampai kita keluar dari Masjid untuk kembali ke Griyo hinggil. ???????????????????????????????

Para santriwati yang keluar dari Masjid dari sisi utara Masjid

???????????????????????????????

Suasana para santri yang bubar dari sisi selatan Masjid

Setelah acara formal di masjid, kami touring keliling kawasan Pon Pes Sunan Drajat. Hari jumat adalah hari libur bagi para santri dan santriwati. Pada hari ini juga diperbolehkan untuk bertemu keluarga di ruang tamu di Griyo Hinggil.

Karena hari libur, maka susana pondok pesantren juga ramai, namun kedamaian tidak dapat diingkari. Sangat dirasakan oleh ku.

???????????????????????????????

Jalan menuju ke Sekolah dari griyo hinggil

Berjalan-jalan yang ditemani oleh santriwati, mbak Lia, mahasiswa semester 6 STAIRA, membuatku mendapat banyak cerita. Suka duka dan cerita-cerita yang membuat kami tertawa bersama.

Salah satu cerita adalah tentang ketertarikanku pada jenis tanaman yang banyak ditanam di kawasan ini. Dominasi pepohonan di kawasan bangunan dan perkampungan Pon Pes Sunan Drajat adalah Pohon Sawo, baik sawo biasa maupun sawo kecik.

Menurut cerita mbak Lia, Sawo itu sebenarnya analogi dari kata bahasa Arab, Shufu…yang bermakna nyaman dan kerasan.

Aku tertawa mendengarnya. yo wes.. gak papa.. he he he.. karena bermaksud baik, bahwa pohon sawo yang ditanam berharap dapat menjadi pengisi ‘jeda’ dari kesibukan belajar luar biasa selama di pondok pesantren. Dengan adanya pohon sawo, ada saat-saat yang ditunggu oleh para santri, yaitu saat pohon-pohon tersebut berbuah. sebab, buah-buah tersebut tidak dipanen secara khusus, tapi boleh dimakan sepuasnya oleh para santri. tidak ada aturan khusus mengenai siapa yg berhak memakan buah sawo, bila saat buah tersebut berbuah dan masak di pohon.

Begitulah kehidupan di Pondok Pesantren. Berharap semua dimaknai dengan baik sangka.

Perjalanan membawa kami berhenti sebentar di masjid kecil di area asrama putra.

???????????????????????????????

Masjid di depan Telaga

Waa…menyenangkan sekali. Bisa berperahu dan belajar berenang disini, he he he…

Penjelajahan dilanjutkan sampai selesai, dan kembali ke Griyo Hinggil untuk beristirahat sebentar sebelum melanjutkan pembicaraan tentang kesepakatan-kesepakatan kerjasama yang perlu dimasukan dalam map kerjasama. Lalu… yang paling menyenangkan setelah ini… dan yang ditunggu-tunggu adalah makan siang. he he he…

Setelah semua kegiatan kita selesaikan. Kami pamitan pulang ke KH Ghoffur. Pulang melewati Pintu gerbang membuatku merinding. ada yang tertulis di pintu gerbang. Yang memberi ingatan pada kita tentang bagaimana menciptakan kerukunan atas dasar perhatian dan pelayanan kita sebagai umat.

???????????????????????????????

???????????????????????????????

Pintu Gerbang dan Detailnya

Tulisan ajaran dari Sunan Drajat sebagai berikut  : (semoga aku tidak salah…)

  • Wenehono teken marang wong wuto
  • Wenehono mangan marang wong luwe
  • Wenehono busono marang wong wudo
  • Wenehono ngiyup marang wong kudanan

yang bermakna :

  • Berilah tongkat pada orang buta, agar dia dapat mencari jalan yang aman, bermakna memberi cara orang untuk mencari jalan
  • Berilah makan pada orang yang lapar, agar tidak ada yang kelaparan
  • Berilah baju untuk orang yang telanjang, agar dia dapat menutup aurotnya, sehingga terhindar dari rasa malu. bermakna menutup kekurangan orang lain
  • Berilah tempat berteduh bagi orang yang kehujanan, bermakna memberi perlindungan dari lingkungan, memberi tempat berteduh secara fisik sekaligus non fisik.

Sederhana, namun dalam maknanya. Perlu keikhlasan dan konsisten dalam menjalankannya.

Begitulah.

Jam 14.00…kami pulang. sampai di Surabaya.. matahari sudah mulai merah.

???????????????????????????????

Semoga semua berjalan sesuai dengan niatnya.

Pasar Kembang Surabaya-Kekhasan Lokal yang Belum Diperhatikan

Pasar kembang Surabaya berada di wilayah Surabaya Pusat, tepatnya di Kelurahan Sawahan-Kecamatan Sawahan. Bangunan Pasar kembang sendiri ada di jalan Pasar Kembang.

peta pasar kembangArea pedagang Kembang untuk ritual

Memperhatikan nama jalan yaitu Jalan Pasar Kembang sepertinya sesuai dengan ciri khas kawasan ini sebagai pasar dengan barang dagangan khusus yaitu bunga untuk kepentingan ritual tertentu seperti pernikahan atau bunga untuk ziarah ke makam.

Aku belum menemukan catatan sejarah tentang asal muasal spesifikasi kawasan Pasar kembang ini. Tapi melihat eksistensi para pedagang di jalan ini, bisa diperkirakan keunikan kawasan ini pada masa-masa yang lalu. Bahkan di waktu-waktu tertentu seperti bulan romadhon, bulan-bulan yang dianggap sebagai hari baik untuk melakukan pernikahan dan bulan ziarah untuk umat Kong Hu Cu, para pedagang memenuhi jalan Pasar kembang sampai jalan Kedungdoro. Kemacetan tak bisa dihindarkan karena kebanyak pembeli bermobil.

psrkembang1 Menunggu pembeli, masih terlalu pagi

Bila hari masih pagi, dan bunga-bunga yang mereka jual baru saja disiram dengan air agar segar, terlihat betapa menyenangkan memandang warna-warni bunga tersebut.

psrkembang2

‘Etalase’ bunga yang dijajakan

Bahkan bila pedagang tidak banyak modal dan tidak mempunyai bedhak-bedhak bunga, mereka menggelar dagangan langsung di atas aspal dan hanya diberi alas sekedarnya.

psrkembang3Bunga-bunga yang dijajakan di atas jalan dengan alas seadanya

Membludaknya penjual bunga ritual ini hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Sehari-hari bunga-bunga tersebut tetap ada yang menjualnya, tapi tidak banyak, dan mereka berdagang di dalam Gedung Pasar kembang.

psrkembang5Gedung Pasar Kembang

Jalan Kedungdoro-Pasar Kembang sebenarnya cukup padat, terutama pada jam-jam tertentu di pagi dan sore hari. Bisa dibayangkan bila waktu-waktu tertentu dimana masyarakat membutuhkan bunga untuk melengkapi ritual kegiatan mereka, maka kemacetan tidak bisa dihindarkan.

Mengapa jalan ini menjadi tempat perdagangan bunga..? Selain kebutuhan bunga seperti ini tidak bisa dihindarkan dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam menjalankan ritual kegiatan kehidupannya, secara lokasi, Pasar kembang memang strategis diantara dua makam besar yaitu Permakaman Umum Tembok dan Permakaman Kembang Kuning.

peta makam n pasar kembangLokasi Pasar Kembang diantara Makam Tembok dan makam kembang Kuning

Sangat menarik, bahwa perkembangan kebutuhan terhadap bunga telah memperkuat posisi lokasi perdagangan bunga di jalan Pasar Kembang ini.

Aku bermimpi bahwa keindahan bunga warna-warni yang ditawarkan oleh penjual bunga ini diwadahi dengan cara yang benar. Alangkah sayang kegiatan yang spesifik dan khusus ini tidak dioptimalkan. Menurutku bisa digali lebih dalam dengan desain produk gerobak yang menarik dan indah, serta penataan yang bersinergi antara penjual bunga di jalan dengan pemilik toko yang tertutupi oleh para pedagang bunga di sepanjang jalan tersebut.

Aku berharap kegiatan yang unik dan spesifik ini mampu memperkuat spirit of place kawasan Pasar kembang. Dan hal ini sebenarnya bisa dijual sebagai kawasan wisata khusus oleh pemkot dengan mencantumkan pada periode waktu-waktu tertentu dan khusus.

Hal yang kecil, tapi bila dirapikan, akan menambah nilai kualitas kota. 🙂

Cermin dari Sahabat

Aku mengenal beliau dari 20 tahun yang lalu. Dan aku banyak bekerja sama untuk mengembangkan pendidikaan Arsitektur. Bersama-sama kami melakukan pengembangan keilmuan, mendampingi anak-anak, memberikan semua hal yang kami punya untuk anak-anak.

Beliau adalah seorang arsitek mumpuni. Bidang perancangan kota dan planologi menjadi santapan sehari-hari, sekalipun dia juga enjoy untuk memberikan materi Sejarah dan Teori Arsitektur.

Orangnya luar biasa easy going. Sekalipun juga sangat serius disemua bidang. Suka sekali bergurau dan ngerjain orang, terutama ngerjain aku. Sangat wise dalam menyikapi banyak masalah. Tutur katanya sangat memukau. Penjelasan-penjelasannya sangat bisa diterima. Dan satu hal yang sangat aku kagumi dr beliau adalah kecepatan dan kemampuan beliau menangani beberapa masalah sekaligus dalam satu waktu. Istilah kami dulu : kemampuan membuka ‘folder‘ masalah secara bersamaan.

Sederhana dan selalu tampil terbaik. sangat percaya diri, tapi rendah hati dalam menilai kemampuan dirinya sendiri. Wawasannya luas dan akrab dengan siapa saja. Suka memotivasi teman-teman yang lagi galau. Beliau adalah orang yang sangat menyenangkan untuk diajak diskusi masalah apa saja.

Beliau adalah sahabat dekat dan teman seperjuangan di pendidikan Arsitekturku. pak Slamet Budi utomo.

Lalu kami terpisah. Beliau sibuk kuliah S3.

Dan beberapa waktu yang lalu…aku tergopoh-gopoh untuk menjenguknya, di Malang. Karena mendengar beliau sakit, koma. kena stroke. Beliau kelelahan dalam berkegiatan. beberapa hari sudah tidak tidur, sibuk mengerjakan laporan. Lalu beliau makan Soto. Bermaksud menghibur diri yang stress dengan makan makanan kesukaan, soto babat. Tapi justru berakibat fatal. Itulah yang menyebabkan beliau kolaps…Aku sedih.

Aku mengikuti perkembangan sampai beliau cukup sehat dan kembali pulang ke Surabaya.

Permasalahan utama adalah disini. Di proses penyembuhan. Karena ternyata yang bermasalah di otak adalah justru memori yang menjadi ‘unggulan’ beliau, yaitu : membaca, menulis dan bicara.

Aku ikut sedih dan menangis dalam hati, melihat kesedihannya yang mendalam. Dahulu, tiada hari tanpa menulis dan membaca. buku-bukunya baanyyakkk sekali, sekalipun tidak terorganisir dengan baik kerena beliau juga orang yang sangat ringan tangan dan ringan hati untuk meminjamkan buku-bukunya (sampai lupa siapa saja yang pinjam bukunya, apakah sudah dikembalikan atau pindah tangan).

Hobinya adalah menulis dan membaca, ibadahnya adalah dengan bicara, mengajar, diskusi, sharing dll. Dan ujian untuknya saat ini adalah justru dihilangkannya sementara semua itu darinya.

Satu-satunya kelebihan yang saat ini dimilikinya yang menjadi kekuatan emosionalnya adalah teman-temannya. Saat ini memang menjadi ujian juga bagi teman-temannya, apakah juga dapat sesabar beliau dalam menghadapi musibah ini. Artinya, karena teman-teman menjadi sumber motivasi beliau, maka diharapkan teman-teman juga sabar untuk terus mengunjunginya dan meringankan bebannya. Betapa jurang kesedihan dan keputus asaan itu sangan dekat dengan langkahnya.

Dalam kesedihan memandangi beliau…aku seperti melihat beliau membawa cermin yang diarahkan ke aku. Aku melihat ke diriku sendiri.

Melihat diriku sendiri. melihat apa yang seperti dilihat o pak Slamet Budi ke dirinya sendiri. Seperti yang dimiliki oleh beliau, kemampuan menulis, membaca, berbicara, bahkan mungkin menggambar, berhitung.. merasakan segala sesuatu.. melihat.. mendengar.. berjalan, bergurau, makan, minum, bernapas… Semua nikmat itu. Sudahah aku syukuri. Sudahkah cukup caraku bersyukur, sudah seimbangkah antara yang aku terima sebagai kemampuan dengan apa yang sudah aku berikan oleh kemampuan ini. Apa saja yang sudah aku lakukan dengan pemberian gratis ini..?

Cermin besar itu jernih sekali, dan memberikan pantulan yang jernih tentang apa yang sudah aku lakukan dan yang seharusnya aku lakukan.

Dan dengan sedih, aku melihat pantulan yang jernih itu. Aku bisa menilai diriku sendiri. Betapa karunia itu memang tak terhitung, dan yang sudah aku lakukan hanya terhitung beberapa kali saja.

Dan Seolah sang Cermin bertanya : siapkah bila kemampuan-kemampuan yang memang titipan itu diambil oleh pemiliknya.

Aku tidak bisa menjawab. Menurutku memang tidak perlu dijawab. siap atau tidak siap, bila memang diambil, kita tidak punya hak apapun.

Aku memperhatikan cermin yang jernih itu…

Lalu aku teringat nasehat nabi Muhammad SAW kepada kita semua :

Lakukan lima perkara sebaik-baiknya sebelum datang lima perkara :

  1. Pergunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu
  2. Pergunakan masa luangmu sebelum datang masa sibukmu
  3. Pergunakan waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu
  4. Pergunakan waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu
  5. Pergunakan hidupmu sebelum datang matimu

Cermin besar yang ada dihadapanku…terasa tersenyum. Bahwa, bila kita sudah melaksanakan yang terbaik dari masa yang kita punyai, tidak akan ada penyesalan bila waktu itu tiba. Tinggal sabar serta bersyukur, bahwa segala sesuatunya telah dilakukan dengan niat yang sebaik-baik niat, serta usaha sebaik-baik usaha yang bisa dilakukan.

Bukan kita yang menilai endingnya..Biarlah hanya Allah SWT sebagai satu-satunya yang berhak atas perhitungan itu.

Semoga kita termasuk orang-orang yang sabar atas semuanya.

Semoga Allah memberi kekuatan untuk bersabar dan tawakal kpd Pak Slamet Budi U. Semoga diampuni semua dosanya dan segera dipulihkan kembali oleh Allah, agar dapat bermanfaat kembali. Aamiin…

Teman-teman, rekan-rekan, bila kalian membaca blog ini.. cobalah untuk meluangkan waktu dan datang ke rumah beliau, untuk memberi semangat. sebab..kalian semualah harta beliau yang masih diingatnya.

PK-5, Ketakberdayaan di Dua Sisi Kehidupan yang Berbeda

Sektor informal menjadi PR yang tidak pernah bisa berhenti. Pembahasan banyak dilakukan dan sering sekali didiskusikan. Setiap titik temu atau pemecahan masalah satu kasus hanya mampu menyelesaikan satu kasus itu saja. Selalu bersifat spesifik dan penyelesaiannya tidak bisa menjadi prototipe dalam setiap permasalahan yang sama.

Menurut Perda Kotamadya Surabaya no 17 Tahun 2003, yang disebut sebagai Pedagang Kaki Lima adalah pedagang yang menjalankan kegiatan usahanya dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan sarana atau perlengkapan yang mudah dipindahkan, dibongkar pasang dan mempergunakan lahan fasilitas umum sebagai tempat usahanya.

Permasalahan utama yang dihadapi adalah mangkalnya PK-5 pada tempat-tempat yang dianggap ‘mengganggu’. Bila di pinggir jalan akan mengganggu sirkulasi dan lalulintas, bila di trotoar akan mengganggu pejalan kaki, bila di areal parkir akan mengganggu sirkulasi kendaraan yang parkir.

Usaha untuk memberikan tempat secara layak seringkali tidak berhasil. Sebenarnya sederhana saja. Bahwa terjadinya gangguan oleh PK-5 tidak disebabkan oleh satu sisi saja yaitu PK-5 nya saja. Bila diteliti, perilaku PK-5 dalam menetapkan areanya seringkali justru disebabkan oleh kebutuhan pembeli. Sudah jamak, bahwa pedagang akan melayani pembeli. Sehingga perilaku pembeli menjadi salah satu faktor yang menyebabkan perilaku PK-5 dalam menentukan posisinya.

Misalnya PK-5 di area parkir kendaraan atau di depan pintu masuk mall atau plaza. Area parkir dan pintu masuk mall adalah tempat utama para pekerja di Mall tersebut. Baik datang maupun pulang para pekerja menyempatkan untuk ‘membeli’ sesuatu. Pada waktu datang mereka butuh makanan kecil sebagai pengganti sarapan yang tidak sempat mereka lakukan. Pada waktu pulang mereka membutuhkan membeli sesuatu untuk kebutuhan di rumah atau di kos-kosan, sebagai cara untuk hemat energi dan hemat transportasi dalam memenuhi kebutuhan di sore atau malam hari.

Maka kehadiran PK-5 di sirkulasi antara area parkir, atau tempat pemberhentian angkutan umum dan Mall menjadi signifikan untuk pemenuhan kebutuhan keduanya, baik pekerja maupun pedagang.

Kasus yang lain, dimana ini sangat menggelitik hatiku, adalah PK-5 di jalan Patua. PK-5 di jalan Patua tidak hanya berjualan. Ada dua jenis PK-5 disitu, yaitu pedagang ikan hias dan penjual jasa jahit baju. Aku sendiri tidak tahu sejak tahun berapa keadaan disitu menjadi seperti sekarang ini. Sewaktu aku masih SD, hanya satu saja rumah disitu, di pojok Patua dengan jalan Anjasmoro yang berjualan ikan hias. Kami sering membeli cacing untuk ikan mas koki kami disitu. Setelah itu, lama kami tidak memperhatikan, hingga tiba-tiba di tahun 2004, ketika aku kembali ke rumah ini, dan membutuhkan ikan mas koki lagi untuk menghibur ibuku, aku terkejut, karena jalan Patua sudah penuh dengan PK-5 ikan hias dan penjahit.

???????????????????????????????

Pedagang Jasa Menjahit

Hampir disepanjang jalan Patua dipenuhi oleh bedhak-bedhak PK-5 terlihat berjajar-jajar dan tidak menyisakan space.

???????????????????????????????

Pedagang dan Pembeli jasa menyatu dalam satu kebutuhan yang bersinergi

Satu hal perlu menjadi catatan tersebdiri bagi ku, karena seringnya aku keheranan, adalah betapa banyaknya yang antri untuk mbetulian baju. Ini menjelaskan satu keadaan bahwa para penjual jasa menjahit itu memang dibutuhkan. Bila Romadhon dan lebaran tiba, keadaan jalan Patua menjadi krodit, oleh kendaraan para pembeli jasa menjahit ini.

Dan dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan lalu tahun ke tahun, aku perhatikan, semakin banyak para penjahit mangkal di Jalan Patua.

???????????????????????????????

Jajaran Pedagang Jasa Menjahit Menutupi Pemilik Pagar atau Rumah Induk

Ketakjubanku dalam memperhatikan perkembangan PK-5 di jalan Patua membuatku berpikir, bukan pada pedagangnya, tetapi pada lokasi dimana mereka mangkal. Coba gambar diatas diperhatikan. Alangkah sialnya para pemilik rumah yang berada di belakang para pedagang.

Pedagang itu mangkal dari jam 9.00 atau 10.00 sampai maghrib. dan diantaranya, yaitu maghrib sampai pagi, bedhak-bedhak itu tidak dibersihkan, tetap di tempat dan tetap menutupi pagar dan facade rumah, menyisakan sedikit space untuk keluar masuk mobil.

Yang aku tahu, memang ada kontribusi beberapa puluh ribu yang disetor di RW setempat. Dengan banyaknya Bedhak, semakin banyak juga pemasukan RW. Tapi aku tidak sempat meneliti secara serius sampai melakukan wawancara, tentang kesediaan para pemilik Rumah ditutupi oleh PK-5. Tapi melihat keberhasilan SMKN 1 membersihkan depan kompleksnya dr PK-5 dan diganti dengan tanaman, membuatku berpikir, bahwa keberadaan PK-5 ini sebenarnya bisa ditolak.

???????????????????????????????

Sisi jalan yang Sudah bersih dari PK-5

Pernah terdengar keluhan dari salah satu pemilik rumah bahwa dia mengalami kesulitan menjual rumahnya karena para pembeli keberatan dengan kondisi PK-5 di sepanjang jalan Patua.

Tidak semua keberatan dengan keberadaan PK-5. salah satu rumah mengatasi masalah itu dengan melebur fungsi rumahnya menjadi toko ikan hias. bagian teras rumahnya telah disulap menjadi toko ikan hias sehingga dia nyaman berada dirumahnya sendiri.

Ikatan emosional dari pedagang dan pembeli, bahwa mereka saling membutuhkan menjadi faktor tersulit untuk mengubah perilaku dan memindahkan potensi ini ketempat yang lebih layak. Sehingga harapan untuk mampu menyenangkan semua pihak atas haknya, seperti  yang pedagang mampu tetap berdagang, pembeli tetap terlayani, jalan menjadi lancar, semua pengendara senang, serta pemilik rumah merasa kembali memiliki otoritas terhadap eksistensi rumah tingalnya sendiri, dapat terpenuhi.

Butuh beberapa pihak untuk memahami keadaan ini, baik bidang sosial, keagamaan, perilaku dan budaya serta tata ruang, sehingga angan-angan untuk melayani semua orang dapat terpenuhi.

Butuh kajian lebih dalam.